[ad_1]
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5140083/original/071511600_1740138653-Perban_Luka.jpg)
Mengutip situs resmi Rumah Sakit Islam Surabaya, terdapat empat jenis luka sebagai berikut:
1. Luka Terbuka
Luka terbuka terjadi ketika kulit mengalami cedera sehingga jaringan terlihat dan terpapar udara. Jenisnya meliputi abrasi, luka sayatan, luka robek, luka tusuk, luka gigitan, luka tembak, hingga luka bakar.
2. Luka Tertutup
Pada luka ini, kulit tetap utuh namun terjadi kerusakan jaringan di bawah permukaan kulit. Contohnya memar (contusio) akibat pecahnya kapiler dan hematoma, yaitu penumpukan darah beku di jaringan.
3. Luka Akut
Luka akut biasanya sembuh dalam waktu singkat, kurang dari 5 hari, dengan rentang penyembuhan fisiologis 0–21 hari. Contohnya termasuk luka operasi tanpa komplikasi, luka lecet, atau luka robek ringan.
4. Luka Kronis
Luka kronis berlangsung lama atau sering kambuh sehingga proses penyembuhannya terganggu. Hal ini bisa terjadi karena faktor internal penderita atau adanya gangguan penyembuhan, sehingga sering disebut kegagalan penyembuhan luka.
Adapun luka terbuka juga terdiri dari beberapa jenis:
1. Luka Abrasi (Ekskoriasis)
Terjadi ketika lapisan atas kulit (epidermis) bergesekan dengan permukaan kasar. Luka ini biasanya dangkal tetapi terasa perih karena ujung saraf di kulit terbuka.
2. Luka Sayatan (Vulnus Scissum)
Disebabkan oleh benda tajam dengan permukaan rata, seperti pisau atau silet. Tepi luka tampak teratur, misalnya pada luka operasi.
3. Luka Robek (Vulnus Laseratum)
Terjadi akibat hantaman benda tumpul yang menyebabkan kulit sobek tidak beraturan. Luka ini biasanya lebih sulit dirawat karena bentuk tepinya tidak rata.
4. Luka Tusuk (Vulnus Punctum)
Disebabkan oleh benda tajam runcing seperti jarum atau paku yang menusuk kulit. Luka ini terlihat kecil di permukaan, tetapi bisa dalam dan berisiko infeksi.
5. Luka Gigitan (Vulnus Morsum)
Disebabkan oleh gigitan hewan atau manusia dengan pola luka sesuai bentuk gigi. Luka gigitan memiliki risiko tinggi infeksi karena air liur mengandung banyak bakteri.
6. Luka Tembak
Diakibatkan oleh peluru senjata api yang menembus jaringan tubuh. Luka ini bisa sangat berbahaya karena kerusakan terjadi tidak hanya di permukaan kulit, tetapi juga pada organ dalam.
7. Luka Bakar (Combustio)
Terjadi akibat kontak dengan api, benda panas, bahan kimia, listrik, radiasi, atau petir. Tingkat keparahannya bervariasi, mulai dari kerusakan kulit ringan hingga cedera serius pada jaringan dalam.
[ad_2]